KABAR JAWA BARAT – Mengabarkan Jawa Barat, Menginspirasi Nusantara, Bahasa Sunda kembali digaungkan dengan cara yang segar dan penuh semangat. Melalui grup musik anyar bernama SND Empire, para musisi muda Jawa Barat menunjukkan bahwa bahasa daerah bisa hidup berdampingan dengan musik modern dan digemari generasi muda.
SND Empire adalah proyek musik yang digagas oleh produser senior Yerry Meiryan atau Yerry T Five, yang prihatin dengan minimnya lagu-lagu berbahasa Sunda di industri musik nasional. Untuk menjawab tantangan itu, ia mengajak tiga musisi muda asal Jabar — Pepi (Trefiadi Vitrada), Bugie (Bagja Muhammad), dan Ale (Angga Lesmana) — membentuk grup yang memadukan bahasa Sunda, musik koplo, dan gaya urban kekinian.
Lagu perdana mereka berjudul “Dikèkèak” (yang artinya dicemooh) hadir sebagai representasi suara hati masyarakat kecil, terutama dalam urusan cinta yang kerap dipengaruhi oleh perbedaan status sosial. Lagu ini berkisah tentang seorang pria yang merasa dekat dengan wanita pujaannya, namun harus mundur karena kalah dari pria yang lebih kaya. Liriknya ditulis dalam bahasa Sunda sehari-hari yang ringan, jujur, dan mudah dipahami.
> “Kami ingin generasi muda tidak malu menggunakan bahasa ibunya. Lewat musik, bahasa Sunda bisa menjadi sesuatu yang keren dan membanggakan,” ujar Yerry.
Dibalut dalam irama koplo yang dinamis dan aransemen modern dari Ale, lagu “Dikèkèak” menghadirkan kombinasi menarik antara budaya lokal dan gaya musik populer masa kini. Pepi dan Bugie tampil dengan vokal yang ekspresif, membuat lagu ini tidak hanya enak didengar, tapi juga menyentuh secara emosional.
SND Empire berencana merilis beberapa single berbahasa Sunda lainnya dalam waktu dekat, dengan cerita-cerita yang tetap membumi dan dekat dengan realita masyarakat. Melalui tagline “Koplo Beat, Urban Street!”, mereka berharap musik Sunda bisa kembali bersuara lantang di tengah persaingan industri musik nasional.
Kehadiran SND Empire menjadi bukti bahwa Jawa Barat tidak kekurangan talenta dan inovasi dalam memajukan budaya lokal melalui pendekatan kreatif dan modern. Dari Sunda, untuk Indonesia.***